Walaupun zebra cross adalah hal yang umum di jalan raya, banyak orang belum mengetahui asal usulnya. Padahal, di balik garis penyeberangan yang kita lihat setiap hari, terdapat sejarah yang panjang.
Menurut laman historicengland dan smithsonianmag, ada beberapa negara di Eropa yang mengganti istilah “zebra cross” dengan “panda cross” karena kemiripan garis tersebut dengan bulu hitam-putih pada hewan pemamah bambu yang disebut panda. Sejarah mencatat bahwa zebra cross pertama kali muncul pada tahun 1951 di Slough, Berkshire, Inggris. Kota ini menjadi pionir dalam penggunaan garis penyeberangan ini, yang kemudian menjadi standar di seluruh dunia.
Angka Kecelakaan Pejalan Kaki Yang Terus Meningkat
Awal mula munculnya zebra cross sebagai standar garis penyeberangan jalan di berbagai negara bermula dari kepedulian pemerintah kota terhadap keselamatan pejalan kaki. Saat angka kecelakaan yang melibatkan pejalan kaki terus meningkat, pemangku kebijakan melihat perlunya tindakan yang bisa memberikan perlindungan lebih baik. Inilah yang mendorong penciptaan penanda yang mengharuskan kendaraan untuk mengurangi kecepatan atau berhenti sejenak saat ada pejalan kaki yang ingin melintas.
Pada awalnya, zebra cross bukanlah garis penyeberangan jalan yang kita kenal hari ini. Seiring dengan perkembangan waktu, berbagai warna dan bentuk digunakan untuk menciptakan penanda yang mudah dikenali. Meski sekarang kita mengenal zebra cross sebagai garis hitam-putih, awalnya, warna biru dan kuning digunakan untuk menandai penyeberangan ini. Namun, dalam kondisi tertentu, kombinasi warna ini dianggap kurang kontras dan kurang terlihat oleh pengemudi. Oleh karena itu, warna hitam dan putih yang lebih jikenal sekarang ini menjadi pilihan yang lebih baik dalam menciptakan kontras yang cukup jelas.
Sejarah zebra cross sebenarnya bisa ditelusuri hingga tahun 1930-an, ketika konsep awal dari penanda penyeberangan jalan sudah ada. Saat itu, penanda penyeberangan jalan ditandai dengan adanya tiang besi yang ditempatkan di kedua sisi jalan. Hal ini berfungsi sebagai tanda bagi pengemudi kendaraan untuk mengurangi kecepatan mereka. Konsep ini masih menggunakan elemen tiga dimensi sebagai tanda penyeberangan.
Meskipun zebra cross yang kita kenal sekarang baru ditemukan pada tahun 1951 di Slough, Berkshire, Inggris, konsep penggunaan penanda penyeberangan jalan ini telah ada sejak lama. Dengan demikian, meskipun nama “zebra cross” pertama kali diusulkan oleh pemerintah kota di Inggris, tidak ada catatan pasti tentang kapan dan oleh siapa konsep tersebut pertama kali diusulkan.
Sementara itu, istilah “panda cross” mulai digunakan secara resmi di Inggris pada tahun 1962. Nama ini merujuk pada hewan panda yang memiliki warna bulu hitam dan putih yang kontras, mirip dengan warna zebra cross.
Seiring dengan perkembangan zaman, bentuk dan tampilan zebra cross juga mengalami perubahan. Di beberapa kota, garis penyeberangan jalan diubah menjadi bentuk-bentuk yang lebih artistik dan menarik, seperti tangga, ular, bebatuan, jembatan, dan berbagai desain lain yang menonjolkan nuansa seni kontemporer. Di beberapa kota besar seperti DKI Jakarta, teknologi modern juga digunakan untuk mengembangkan penanda penyeberangan jalan menjadi pelican crossing, yang menggunakan lampu jalan sebagai alat kontrol pejalan kaki.
Dalam sejarah panjang zebra cross, perkembangan dan variasi ini adalah bukti nyata tentang adaptasi terhadap kebutuhan dan tuntutan masa kini dalam memastikan keselamatan dan kenyamanan bagi pejalan kaki di seluruh dunia.